MAKALAH
RESPIRASI
KATA
PENGANTAR
Alhamdulilah penulis panjatkan
kehadirat allah SWT karna atas rahmat dan hidayanyalah sehingga penuli dapat
mengerjakan makalah ini dengan baik, perlu kita ketahui bahwa
“ Respirasi merupakan proses oksidasi
bahan organik yang terjadi di dalam sel, berlangsung secara aerobik maupun
anaerobik. Dalam diperlukan oksigen dan dihasilkan karbondioksida serta energi.
Sedangkan dalam proses respirasi secara anaerob dimana oksigen tidak atau kurang
tersedia dan dihasilkan senyawa lain karbondioksida.”
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaanya. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat
membangun penulis sangat harapkan.
Kemudian ucapan terimakasih yang
sebesar besarnya penulis ucapkan kepada kepada semuah pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.[penulis tidak dapat membalasnya semoga allah SWT
dapat membalas budibaik saudara-saudari sekalian amin-amin yarabbalalamin
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latarbelekang
Dalam beberapa
aspek fisiologi tumbuhan berbeda dengan fisiologi hewan atau fisiologi sel.
Tumbuhan dan hewan pada dasarnya telah berkembang melalui pola atau kebiasaan
yang berbeda. Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang melalui pola atau kebiasaan yang
berbeda. Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang sepanjang hidupnya. Kebanyakan
tumbuhan tidak berpindah, memproduksi makanannya sendiri, menggantungkan diri
pada apa yang diperolehnya dari lingkungannya sampai batas-batas yang tersedia.
Hewan sebagian besar harus bergerak, harus mencari makan, ukuran tubuhnya
terbatas pada ukuran tertentu dan harus menjaga integritas mekaniknya untuk
hidup dan pertumbuhan.
Suatu ciri
hidup yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan hijau adalah kemampuan dalam menggunakan zat karbon dari udara untuk
diubah menjadi bahan organik serta diasimilasi dalam tubuh tumbuhan. Tumbuhan
tingkat tinggi pada umumnya tergolong pada organisme autotrof, yaitu makhluk
hidup yang dapat mensintesis sendiri senyawa organik yang dibutuhkannya. Respirasi adalah proses Reduksi,
Oksidasi, dan Dekomposisi, baik menggunakan oksigen maupun tidak dari senyawa
organik kompleks menjadi senyawa lebih sederhana dan dalam proses tersebut di
sebabkan sejumlah energy. Tenaga yang di bebaskan dalam respirasi berasal dari
tenaga potensial kimia yang berupa ikatan kimia.
B. Rumusan masalah
Dalam menyusun makalah ini penulis
dapat merumuskan masalahnya sebegai berikut….
1.
Dimana tempat terjadinya respirasi
2.
Bagaimana mekenisme terjadinya
proses respirasi
3.
Faktor- factor apa yang mempengaruhi
proses respirasi
C. TUJUAN PENULISAN
Penulis menyusun makalah ini
bertujuan sebagai….
1.
Mengetahui tentang tempat terjadinya
proses respirasi
2.
Mempelejari bagaimana terjadinya
proses respirasi
3.
Mengetahui dan mempelejari
faktor-faktor apa yang mempengaruhi proses respirasi
D. TINJAUAN PUSTAKA
Respirasi dalam biologi
adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan jasad hidup melalui
pemecahan senyawa berenergi tinggi (SET) untuk digunakan
dalam menjalankan fungsi hidup. Dalam pengertian kegiatan kehidupan
sehari-hari, respirasi dapat disamakan dengan pernapasan. Namun
demikian, istilah respirasi mencakup proses-proses yang juga tidak tercakup
pada istilah pernapasan. Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme
hidup, mulai dari individu hingga satuan terkecil, sel. Apabila pernapasan biasanya diasosiasikan
dengan penggunaan oksigen sebagai senyawa pemecah, respirasi tidak
melulu melibatkan oksigen.
Pada
dasarnya, respirasi adalah proses oksidasi yang dialami SET
sebagai unit penyimpan energi kimia pada organisme hidup. SET, seperti molekul gula
atau asam-asam lemak, dapat dipecah dengan bantuan enzim
dan beberapa molekul sederhana. Karena proses ini adalah reaksi eksoterm
(melepaskan energi), energi yang dilepas ditangkap oleh ADP atau NADP membentuk
ATP atau NADPH. Pada gilirannya, berbagai reaksi biokimia endotermik
(memerlukan energi) dipasok kebutuhan energinya dari kedua kelompok senyawa
terakhir ini.
Kebanyakan
respirasi yang dapat disaksikan manusia memerlukan oksigen sebagai oksidatornya.
Reaksi yang demikian ini disebut sebagai respirasi aerob. Namun
demikian, banyak proses respirasi yang tidak melibatkan oksigen, yang disebut respirasi
anaerob. Yang paling biasa dikenal orang adalah dalam proses pembuatan alkohol
oleh khamir
Saccharomyces cerevisiae. Berbagai bakteri
anaerob menggunakan belerang (atau senyawanya) atau beberapa logam sebagai
oksidator.
Respirasi
dilakukan pada satuan sel. Proses respirasi pada organisme eukariotik terjadi di dalam mitokondria.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Dimana tempat terjadi atau
belangsungya respirasi
Reaksi
respirasi sebagian berlangsung dalam mitokondria dan sebagian yang lain terjadi
di sitoplasma mitokondria mempunyai membrane ganda ( luar dan dalam ) dengan
ruangan intermembran ( di antara membrane luar dan dalam).
Berdasarkan
pernyataan yang berbunyi “ baik menggunakan oksigen atau tidak” terkandung
pengertian ada respirasi yang menggunakan oksigen ( respirasi aerob) dad an
respirasi yang tidak memerluka oksigen ( respirasi anaerob).respirasi anaerob
hanya dapat di lakukan oleh kelompok mikroorganisme tertentu
(bakteri),sedangkan pada organisme tingkat tingi belum di ketahui kemampuannya
untuk malakukan respirasi anaerob.dengan demikian bila tidak tersedia oksigen,
organisme tingkat tinggi tidak akan melakukan respirasi anaerob melainkan akan
melakukan proses permentasi.sementara itu,berdasarkan pernyataan yang
berbunyi”menjadi senyawa yang lebih sederhana”terkandung pengertian ada
respirasi yang hasil akhirnya berupa CO2 dan H2O (
respirasi sempurna ) dan respirasi yang hasil akhirnya berupa senyawa organic (
respirasi tidak sempurn )
B.
Bagaimana mekenisme terjadinya
proses respirasi
Respirasi
yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi
melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan
energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme),
gerak, pertumbuhan.
Contoh:
Respirasi pada Glukosa, reaksi sederhananya: C6H,206 + 602 ———————————> 6 H2O + 6 CO2 + Energi
(gluLosa)
Contoh:
Respirasi pada Glukosa, reaksi sederhananya: C6H,206 + 602 ———————————> 6 H2O + 6 CO2 + Energi
(gluLosa)
Reaksi
pembongkaran glukosa sampai menjadi H2O+ CO2 + Energi,
melalui tiga tahap :
1. Glikolisis.
2. Daur Krebs.
3. Transpor elektron respirasi.
1. Glikolids:
Peristiwa perubahan :
Glukosa Þ Glulosa - 6 - fosfat Þ Fruktosa 1,6 difosfat Þ
3 fosfogliseral dehid (PGAL) / Triosa fosfat Þ Asam piravat.
Jadi hasil dari glikolisis :
1.1. 2 molekul asam piravat.
1.2. 2 molekul NADH yang berfungsi sebagai sumber elektron berenergi
tinggi.
1.3. 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa.
2. Daur Krebs (daur trikarbekdlat):
Daur Krebs (daur trikarboksilat) atau daur asam sitrat merupakan pembongkaran asam piravat secara aerob menjadi CO2 dan H2O serta energi kimia.
1. Glikolisis.
2. Daur Krebs.
3. Transpor elektron respirasi.
1. Glikolids:
Peristiwa perubahan :
Glukosa Þ Glulosa - 6 - fosfat Þ Fruktosa 1,6 difosfat Þ
3 fosfogliseral dehid (PGAL) / Triosa fosfat Þ Asam piravat.
Jadi hasil dari glikolisis :
1.1. 2 molekul asam piravat.
1.2. 2 molekul NADH yang berfungsi sebagai sumber elektron berenergi
tinggi.
1.3. 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa.
2. Daur Krebs (daur trikarbekdlat):
Daur Krebs (daur trikarboksilat) atau daur asam sitrat merupakan pembongkaran asam piravat secara aerob menjadi CO2 dan H2O serta energi kimia.
4.Rantai
Transportasi Elektron Respiratori:
Dari daur Krebs akan keluar elektron dan ion H+ yang dibawa sebagai NADH2 (NADH + H+ + 1 elektron) dan FADH2, sehingga di dalam mitokondria (dengan adanya siklus Krebs yang dilanjutkan dengan oksidasi melalui sistem pengangkutan elektron) akan terbentuk air, sebagai hasil sampingan respirasi selain CO2.
Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh melalui stomata pada tumbuhan dan melalui paru-paru pada peristiwa pernafasan hewan tingkat tinggi.
Dari daur Krebs akan keluar elektron dan ion H+ yang dibawa sebagai NADH2 (NADH + H+ + 1 elektron) dan FADH2, sehingga di dalam mitokondria (dengan adanya siklus Krebs yang dilanjutkan dengan oksidasi melalui sistem pengangkutan elektron) akan terbentuk air, sebagai hasil sampingan respirasi selain CO2.
Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh melalui stomata pada tumbuhan dan melalui paru-paru pada peristiwa pernafasan hewan tingkat tinggi.
Ketiga
proses respirasi yang penting tersebut dapat diringkas sebagai berikut:
C.
Faktor- factor apa yang mempengaruhi
proses respirasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
respirasi suatu organisme antara lain: umur/usia organisme tersebut, bobot dari
kegiatan yang dilakukan, ukuran organisme itu sendiri, keadaan lingkungan
sekitar, serta cahaya juga mempengaruhi rata-rata pernapasan. Untuk mengetahui
bahwa kecambah kacang hijau melakukan respirasi atau tidak, maka kita dapat
mengamati tabung respirometer. Jika kecambah kacang hijau dalam tabung
berespirasi maka kita akan menemukan uap air yang menempel dalam tabung
respirometer, tetapi jika tidak ada uap air itu artinya kecambah kacang hijau
tidak berespirasi. Adanya uap air dijadikan indikator respirasi karena dalam
proses respirasi akan dilepaskan karbon dioksida dan uap air. Dalam pengamatan
ini kita harus teliti dalam mengoleskan vaselin pada sumbat, jangan sampai ada
rongga udara yang masih terbuka karena hal ini bisa mengganggu pengamatan.
Respirasi aerob pada pengukuran
respirasi kecambah berarti diperlukan oksigen dan dihasilkan karbodioksida
serta energi. Sedangkan respirasi anaerob berarti respirasi dengan kadar
oksigen yang kurang atau tidak dan dihasilkan senyawa selain karbodioksida
seperti alkohol, asetildehida atau asam asetat dengan sedikit energi. Adapun
persamaan reaksi dari respirasi + KOH adalah :
C6H12O6
+ KOH 2C2 H5OH + 2CO2 + K + ENERGI
Respirasi aerob
pada pengukuran respirasi kecambah berarti diperlukan oksigen dan dihasilkan
karbodioksida serta energi. Sedangkan respirasi anaerob berarti respirasi
dengan kadar oksigen yang kurang atau tidak dan dihasilkan senyawa selain
karbodioksida seperti alkohol, asetildehida atau asam asetat dengan sedikit
energi. Laju respirasi dapat diketahui dari waktu yang digunakan kecambah
kacang hijau untuk menarik eosin, sedangkan banyaknya oksigen yang diperlukan
selama proses respirasi dapat diketahui dari sejauh mana eosin naik. Kecambah
kacang hijau menarik eosin dalam dua tahap. Tahap pertama adalah kenaikan eosin
secara lambat. Kenaikan ini terjadi, sejauh 200 pada skala respirometer dengan
menggunakan akuades. Sedangkan pada tahap kedua, yaitu tahap kenaikan 160 pada
skala respirometer dengan menggunakan KOH 10 %.
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro. 1986. Biologi. Erlangga.
Jakarta.
Kimball, J.W. 2002. Fisiologi Tumbuhan. Erlangga.
Jakarta.
Krisdianto, dan kawan-kawan. 2005. Penuntun Praktikum
Biologi Umum. FMIPA Universitas Lambung Mangkurat.Banjarbaru.
Lovelles. A. R. 1997. Prinsip-prinsip
Biologi Tumbuhan untuk daerah Tropik. PT Gramedia. Jakarta.
Simbolon, Hubu dkk. 1989. Biologi Jilid 3. Erlangga.
Jakarta.
Syamsuri. I. 2000. Biologi. Erlangga. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar